Asal Usul Nama Oleced

30 01 2010

Kira-kira tahun 1860-an, pemerintah Hindia Belanda mengadakan kerjapaksa (rodi) pembuatan dan perlebaran jalan antara Kuningan – Ciawigebang. Sungai Cileuweung pindah ke sebelah selatan jalan Luragung, dan tikungan yang disebut pertelon pindah ke tikungan Oleced (sekarang), dilanjutkan dengan kerjapaksa penanaman kopi. Pada waktu itulah pergantian nama kampung Manggari dan Danasuka diganti namanya oleh kompeni Belanda yang sedang membuat peta pembuatan jalan. Adapun peristiwa kejadiannya menurut orang tua dahulu seperti berikut ini:

Pada waktu pengontrolan dalam pengukuran jalan, ada serombongan patroli kompeni yang semuanya naik kuda datang dari arah utara menuju pertelon Manggari. Baru sampai di Sungai Ciporang semua kuda-kudanya kelelahan, lalu di sanalah mereka beristirahat. Seorang komandan kompeni memanggil beberapa orang kampung Manggari, maksudnya akan menanyakan situasi daerah dan nama kampung itu dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh masyarakat. Kebetulan sekali komandan kompeni berjalan pincang karena paha kakinya lecet / luka.

Tiba-tiba seorang rakyat Manggari yang tertua di sana memberanikan diri maju, karena dikiranya kompeni minta bantuan. Tetapi setelah dekat komandan kompeni bertanya lagi, “Ini kampung apa?” dengan logat bahasa Melayu dialek Belanda. Terpaksa orang itu menjawab sambil membungkuk melihat pahanya kompeni itu dengan kata-kata: “Oh lecet….!”. Maksud tujuan jawaban rakyat itu oh lecet, dikira kompeni minta bantuan karena pahanya luka (lecet/babak). Tetapi anehnya kompeni setelah mendapat jawaban “oh lecet” seperti yang gembira, terus dicatat di bukunya. Setelah itu, semua rombongan kompeni Belanda melanjutkan perjalanan lagi menuju arah Kuningan. Setahun setelah peristiwa itu, di jalan pertelon diberi tanda / plang dengan dibubuhi nama KAMPUNG OLECET. Demikian silsilahnya, lama kelamaan berubah nama Olecet berubah menjadi Oleced (karena Olecet merupakan dialek Jawa), dan nama Manggari lebih dikenal dengan nama Oleced.


Aksi

Information

3 responses

20 02 2010
akin

aya aya wae…emang pada jaman itu bangsa pribumi selalu di bodohi dan sangat bodoh

21 01 2012
rangga

mqf mau tanya..siapa nama raja & ratu kerajaan timbang .yang letaknya di kab kuningan jabar

4 05 2014
Yogi

Hahaha maenya sajarahna kaos kitu ?? 😀 “masa iya sejarahnya begitu ?”

Tinggalkan komentar